Post by beny on Nov 30, 2005 4:47:20 GMT -5
Suatu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu
cinta? Bagaimana saya menemukannya?
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan
sana. Berjalanlah kamu
dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu
saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu
anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah
menemukan cinta" .
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia
kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun
ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja,dan
saat berjalan tidak
boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah
menemukan yang paling
menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih
menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil
ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih
jauh lagi, baru kusadari bahwa ranting-ranting yang
kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi
tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"
Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada
gurunya,"Apa itu perkawinan?Bagaimana saya bisa
menemukannya?"
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan
sana.
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan
kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan
tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling
tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu
perkawinan"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia
kembali dengan membawa
pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur,
dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa
saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang
seperti itu?"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku
sebelumnya, setelah
menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali
dengan tangan kosong.
Jadi d**esempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa
tidaklah buruk-buruk
amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya
kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk
mendapatkannya"
Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah
perkawinan"
CATATAN - KECIL :
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak
ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika
dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan
cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada
sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan
kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses
mendapatkan kesempatan, ketika kita mencari yang
terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan
mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika
kesempurnaan ingin kita dapatkan, maka sia2lah waktumu
dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya
kesempurnaan itu hampa adanya.
www.duniamusik.com not just music!
cinta? Bagaimana saya menemukannya?
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan
sana. Berjalanlah kamu
dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu
saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu
anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah
menemukan cinta" .
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia
kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun
ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja,dan
saat berjalan tidak
boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah
menemukan yang paling
menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih
menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil
ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih
jauh lagi, baru kusadari bahwa ranting-ranting yang
kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi
tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"
Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada
gurunya,"Apa itu perkawinan?Bagaimana saya bisa
menemukannya?"
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan
sana.
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan
kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan
tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling
tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu
perkawinan"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia
kembali dengan membawa
pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur,
dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa
saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang
seperti itu?"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku
sebelumnya, setelah
menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali
dengan tangan kosong.
Jadi d**esempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa
tidaklah buruk-buruk
amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya
kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk
mendapatkannya"
Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah
perkawinan"
CATATAN - KECIL :
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak
ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika
dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan
cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada
sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan
kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses
mendapatkan kesempatan, ketika kita mencari yang
terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan
mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika
kesempurnaan ingin kita dapatkan, maka sia2lah waktumu
dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya
kesempurnaan itu hampa adanya.
www.duniamusik.com not just music!