|
Post by Gatot Arifianto on Nov 30, 2005 11:50:30 GMT -5
Di sebuah kafe ketika sore tak juga menggiring nuftah kesadaran ke relung ibu Kau bakar selembar geram yang barangkali dendam melankoli dengan kelakar, wiener kaffe, steak, sampai solilokui Lonely yang megar gembul susu, roll on, spray, atau pantat bakpia gadisgadis kencur menggoda ereksi jiwa yang hancur digempur badai yang mancur sebagaimana penganggur : Kita bukan boneka, lembu, apalagi wadal mata hati lenyap lantaran geli! Laut mengirim bunyi blues diantara bening beling dan furniture yang d**epung kembang ungu Maka sebelum bandot senja ngotot merumput matahari Sebagai satu dari sekian bocah durhaka, tolol dan bangsat Kau pecut jihad, ruh dan cinta pergi dari dan untuk bumi!
Nusantara 2003
|
|