Post by wsn on Dec 21, 2005 1:34:51 GMT -5
Berdasarkan pelacakan yang dilakukan perusahaan antivirus dan software Trend Micro, aktivitas spam (atau sering disebut email sampah) meningkat pesat. Aktivitas yang jumlahnya mencapai 25 persen dari seluruh email yang beredar pada tahun 2002 ini tumbuh menjadi 50 persen di tahun 2003, dan pada pertengahan 2004, telah mencapai 65 persen dari semua pesan email yang beredar.
Menurut perkiraan Trend Micro, sampai akhir 2006, hampir 80 persen dari email yang beredar adalah email spam. Selain membawa iklan yang tidak diinginkan, spam ini juga berisi ancaman-ancaman seperti virus, worm, adware, spyware serta email phishing.
Sayang sekali pertumbuhan spam ini turut dipicu oleh semakin murah dan mudahnya akses internet, terutama karena penurunan harga internet broadband dan hotspot wireless. Di satu sisi ini adalah sesuatu yang amat baik, namun efek sampingannya adalah banjirnya email spam.
Para spammer (pengirim spam) kerap menggunakan email terselubung sebagai sarana untuk menjebak agar penerima membuka email atau lampiran yang ada. Email dengan topik yang menarik perhatian orang seperti berita sensasional tentang seorang selebritis, cerita cinta, lelucon dan berita yang sedang hangat; kerap dijadikan jebakan untuk menarik minat pengguna komputer. Parahnya, sebagian pengguna akan meneruskan (forward) email seperti ini ke banyak temannya, sehingga meningkatkan jumlah email spam.
Para spammer pun semakin canggih melaksanakan aksinya. Menerobos filter anti-spam adalah tujuan tetap para spammer sejalan dengan upaya mereka mempelajari teknik-teknik anti-spam. Mereka seolah berpacu dengan perusahaan penyedia anti-spam yang berupaya mengembangkan kemampuan pemfilteran anti-spamnya.
Selain masalah membanjirnya email sampah (junk email), spam juga membawa banyak pesan-pesan yang mengandung unsur penipuan dan phishing, sehingga menyebabkan kerugian pada penerima email yang kurang waspada.
Asal dan sasaran spam
Spam dapat dikategorikan menjadi spam berbahasa Inggris dan non-Inggris, yang secara global komposisinya 50:50. Sebagian besar spam non-Inggris berasal dari Asia. Sedangkan spam berbahasa Inggris dikirimkan dari berbagai negara, terutama dari wilayah Amerika Utara dan Eropa.
Pada bulan Oktober tahun ini, AS menduduki peringkat pertama negara dengan angka spam tertinggi di dunia. Hal ini mungkin karena membludaknya transaksi online menjelang liburan. Lagi pula, menurut data, orang Amerika paling sering belanja online, dengan jumlah transaksi sekitar 26,23 miliar dollar AS pada kuartal empat 2005, meningkat dari 21,52 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun 2004.
Pada bulan September lalu, AS berada dibawah posisi Korea Selatan dan China dalam daftar negara asal spam. Swiss terpental dari daftar sepuluh besar dan digantikan oleh Federasi Rusia. Negara-negara lain tetap berada pada tempatnya semula.
Berdasar data yang diperoleh Trend Micro, spam yang berhubungan dengan aspek komersial dan finansial terus mengumpulkan porsi terbesar dari total jumlah spam selama musim liburan. Spam yang berhubungan dengan pornografi dan kesehatan secara proposional menurun.
Kategori produk atau jasa apa yang biasanya diasosiasikan dengan spam? Trend Micro mengkategorikan sebagian besar email spam yang masuk ke dalam inbox sebagai berikut:
Produk-produk komersial (sebagian besar produk dan jasa yang dijual)
Finansial (contohnya cicilan dan pendanaan, evaluasi ulang kredit, investasi termasuk jual beli saham, dan kesempatan berjudi)
Penipuan (operasi phishing, penipuan uang, multi-level marketing dan skema jadi kaya mendadak)
Medis (contohnya produk kecantikan termasuk anti penuaan dan obat menurunkan berat badan, obat atau operasi pembesar organ tubuh tertentu, apotik online dan jasa pesan antar)
Personal (contohnya pasangan atau kencan pesanan melalui internet, diploma universitas secara online, penawaran asuransi jiwa, garansi kendaraan, dan skema bekerja dari rumah)
Pornografi
Judi
Kategori lain termasuk Rasial, Spiritual, kesehatan dan yang mengandung malware.
Nah, apakah Anda termasuk orang yang sering memperoleh email spam? Ada beberapa kiat untuk menangkalnya, termasuk dengan memasang software anti spam yang banyak beredar, selain juga jangan terlalu mudah memberikan alamat email Anda, baik di dunia nyata maupun secara online.
Penulis: Wsn
Menurut perkiraan Trend Micro, sampai akhir 2006, hampir 80 persen dari email yang beredar adalah email spam. Selain membawa iklan yang tidak diinginkan, spam ini juga berisi ancaman-ancaman seperti virus, worm, adware, spyware serta email phishing.
Sayang sekali pertumbuhan spam ini turut dipicu oleh semakin murah dan mudahnya akses internet, terutama karena penurunan harga internet broadband dan hotspot wireless. Di satu sisi ini adalah sesuatu yang amat baik, namun efek sampingannya adalah banjirnya email spam.
Para spammer (pengirim spam) kerap menggunakan email terselubung sebagai sarana untuk menjebak agar penerima membuka email atau lampiran yang ada. Email dengan topik yang menarik perhatian orang seperti berita sensasional tentang seorang selebritis, cerita cinta, lelucon dan berita yang sedang hangat; kerap dijadikan jebakan untuk menarik minat pengguna komputer. Parahnya, sebagian pengguna akan meneruskan (forward) email seperti ini ke banyak temannya, sehingga meningkatkan jumlah email spam.
Para spammer pun semakin canggih melaksanakan aksinya. Menerobos filter anti-spam adalah tujuan tetap para spammer sejalan dengan upaya mereka mempelajari teknik-teknik anti-spam. Mereka seolah berpacu dengan perusahaan penyedia anti-spam yang berupaya mengembangkan kemampuan pemfilteran anti-spamnya.
Selain masalah membanjirnya email sampah (junk email), spam juga membawa banyak pesan-pesan yang mengandung unsur penipuan dan phishing, sehingga menyebabkan kerugian pada penerima email yang kurang waspada.
Asal dan sasaran spam
Spam dapat dikategorikan menjadi spam berbahasa Inggris dan non-Inggris, yang secara global komposisinya 50:50. Sebagian besar spam non-Inggris berasal dari Asia. Sedangkan spam berbahasa Inggris dikirimkan dari berbagai negara, terutama dari wilayah Amerika Utara dan Eropa.
Pada bulan Oktober tahun ini, AS menduduki peringkat pertama negara dengan angka spam tertinggi di dunia. Hal ini mungkin karena membludaknya transaksi online menjelang liburan. Lagi pula, menurut data, orang Amerika paling sering belanja online, dengan jumlah transaksi sekitar 26,23 miliar dollar AS pada kuartal empat 2005, meningkat dari 21,52 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun 2004.
Pada bulan September lalu, AS berada dibawah posisi Korea Selatan dan China dalam daftar negara asal spam. Swiss terpental dari daftar sepuluh besar dan digantikan oleh Federasi Rusia. Negara-negara lain tetap berada pada tempatnya semula.
Berdasar data yang diperoleh Trend Micro, spam yang berhubungan dengan aspek komersial dan finansial terus mengumpulkan porsi terbesar dari total jumlah spam selama musim liburan. Spam yang berhubungan dengan pornografi dan kesehatan secara proposional menurun.
Kategori produk atau jasa apa yang biasanya diasosiasikan dengan spam? Trend Micro mengkategorikan sebagian besar email spam yang masuk ke dalam inbox sebagai berikut:
Produk-produk komersial (sebagian besar produk dan jasa yang dijual)
Finansial (contohnya cicilan dan pendanaan, evaluasi ulang kredit, investasi termasuk jual beli saham, dan kesempatan berjudi)
Penipuan (operasi phishing, penipuan uang, multi-level marketing dan skema jadi kaya mendadak)
Medis (contohnya produk kecantikan termasuk anti penuaan dan obat menurunkan berat badan, obat atau operasi pembesar organ tubuh tertentu, apotik online dan jasa pesan antar)
Personal (contohnya pasangan atau kencan pesanan melalui internet, diploma universitas secara online, penawaran asuransi jiwa, garansi kendaraan, dan skema bekerja dari rumah)
Pornografi
Judi
Kategori lain termasuk Rasial, Spiritual, kesehatan dan yang mengandung malware.
Nah, apakah Anda termasuk orang yang sering memperoleh email spam? Ada beberapa kiat untuk menangkalnya, termasuk dengan memasang software anti spam yang banyak beredar, selain juga jangan terlalu mudah memberikan alamat email Anda, baik di dunia nyata maupun secara online.
Penulis: Wsn